Menulis karena sedang belajar. Karena saya tidak bisa belajar tanpa menulis.

Rabu, 27 Oktober 2010

Sebelumnya aku tidak pernah berpikir untuk membuat note inii, tapi gak tahu knapa tiba note ini bisa ada,,,(koq bisa ya?) yah,,mungkin akan ngeh sendirilah saat membacanya sampe selesai (promosi awal..hehhehhe). Tapi kalo ada yang bilang malem2 tuh adalah waktu yg tepat untuk merenung, aku pasti langsung mendukung. Karena ini sepertinya hasil perenungannya. hehehhehhe..note yang aku buat sendiri ini mengharuskan aku untuk belajar.

Berawal ketika aku habis sate (saat teduh) susulan -stilah barukah ini- (hehehe karena paginya bangun kesiangan, jadi ga sate pagi),sepertinya saat itu aku lagi holy-holynya..aku memutar playlist lagu rohani dari handphone. Mataku masih saja belum terpejam (jam malamku sudah bergeser sejak di sini, malam beraktivitas, siang tidur di ruang kuliah,,heheheh gak seterusnya sih). Kamarku yang isinya ada empat orang (minus satu karena dia lagi ritual nganter kain kotor ke rumahnya, maklum anak jabodetabek) sudah tertidur pulas terkecuali aku.

Lantunan bermacam-macam lagu rohani mengalir dari kabel headset (punya si rindi,,pinjem ya rin,punyaku kan lagi rusak hehehe) ke telingaku. Aku sibuk membaca majalah rohani TRUHT (juga) yang dibelikan secara cuma-cuma oleh temanku Agus si koko fihiung, dan topik besar dari edisi majalah itu tentang akhir jaman pula. Sepertinya Agus ingin temannya ini cepat2 bertobat, karena dunia memang mau kiamat dan Tuhan sudah mau datang. Hahahah..thx gus..you’re my man! (lho?). Hingga terdengarlah lagu dari playlist. It’s okay, nih lagu bisa dibilang lagu jadul (di mata Tuhan gak ada lagu jadul, yg penting intinya untuk memuliakan Tuhan, red). Anda tahu lagu apa? Lagu Jangan lelah-nya Franky Sihombing. Nih, lirik lengkapnya:

Jangan lelah
Bekerja di ladangnya Tuhan
Roh Kudus yang beri kekuatan
Yang mengajar dan menopang
Tiada lelah bekerja bersamaMu Tuhan
yang selalu mencukupkan
akan segalanya..

Ratakan tanah bergelombang
Timbunlah tanah yang berlubang
Menjadi siap dibangun di atas dasar iman
Ratakan tanh bergelombang
Timbunlah tanah yang berlubang
menjadi siap dibangun
di atas dasar iman..

Aku lalu mengingat-ingat sejarah lagu ini di dalam hidupku. (cieeee). Kalo gak salah, nih lagu diajarin oleh guru sekolah mingguku, saat aku kalo gak salah kelas 5 SD. Diajarin bareng gerakan-gerakannya. Saat itu, aku sangat menyukai lagu ini, karena nadanya yang enak dan gerakannya yang lucu, dan aku yakin saat itu aku tidak mengerti apa maknanya, hanya asal cuap-cuap sesuka perut dari bibir (apa hubungannya perut dan bibir?? Maklum ini note ditulis malam2). Lagu ini terus sering dinyanyikan di ibadah-ibadah yang aku jalani sepanjang usia (kerispatih kaleee) heheh hingga aku SMP dan SMA. Aku yakin, selama itu aku menyanyikan lagu ini, tahu arti umumnya, tapi tidak menyadari bahwa lagu ini artinya dallaaaaam luar biasa.(lebaykah ini saudara???)


Hingga di SMA, teman sebangkuku selama 2 tahun namanya pita (hhehehhe aku kangen pit..) sering sekali menyanyikan lagu ini. Ia bersenandung dengan suaranya yang merdu (yah..aku mengakuinya pit) ketika belajar, istirahat, lagi ngumpul2, dan jam kosong. Dia mengatakan, dia sangat menyukai lagu ini. Aku pun menanggapi, aku pun juga suka lagu itu. Dan kembali, yang aku yakini,saat itu aku belum paham lagu ini punya arti yang sangat dalam.

Hingga aku beranjak kuliah, lagu ini aku sengaja simpan di mp3 handphoneku. Karna memang aku suka. Suatu saat, ketika menjelang UTS semester dua, aku mendengar suatu pernyataan dari teman dekatku di sini, namanya Rindi. Ketika itu, kami sedang mencari tempat yang nyaman untuk belajar. Hingga aku teringat gedung H-REK lantai 4, balkon yang menghadap ke arah gedung Andi Hakim Nasution. Yeah..tempat favoritku..di sana pemandangannya bagus, gunung salak terlihat jelas..(hoho promosi lagi). Aku mengajak rindi dan vera ke sana untuk belajar. Di tengah kemumetan soal-soal kalkulus (Karena itu UTS yg paling eksis), rindi mengambil handphoneku dan memutar playlist lagu2 rohani. Teralun lah lagu Jangan Lelah-Franky Sihombing ini.

Aku mendengarnya sejenenak, dan tiba-tiba rindi nyeletuk “ini lagu sederhana, tapi artinya dalem bgt”. Ngik-ngik-ngik..hoho, aku mulai tertarik. Aku dan rindi pun memutar lagu ini balik dan mendengarnya ulang.
Hingga si vera nyeletuk tiba-tiba “gila! Mood gw ngerjain soal balik lagi gara2 ngedenger lagu rohani..terus aja putar, jadi lancar gw ngerjain soal” hahhahaah….

Ok, kembali ke alur semula. Waktu berjalan, hingga malam ini. Malam aku menulis note ini. Lagu ini, aku putar berulang-ulang di telinga. Aku resapi tiap lirik demi lirik (asiiikkk). Ternyata benar kata rindi, lagu ini artinya dalem. Banget malah.

Lagu ini berkata jangan lelah. Jangan pernah lelah, dalam melakukan apapun untuk kemuliaan TUhan. Terutama dalam sebuah pelayanan. Jujur, aku mulai benar-benar merasa bertumbuh ketika di sini. Ketika Tuhan memberikan aku teman-teman dan kakak-kakak seiman tempat untuk saling menguatkan dan berbagi dalm Tuhan dalam kondisiku yang jauh dari keluarga terutama orang tua.

Dan aku mulai belajar sebuah pelayanan yang sebenarnya. Kalo kata Kak Jesmon sama Bang Doly (kakak asistensi tercinta) kita harus memusatkan pelayanan dan mempunyai visi pelayanan yang terbaik hanya untuk Tuhan. Dan pelayanan itu sendiri ada bermacam-macam. Namun, ketika aku perhatikan di tengah-tengah keadaanku yang dalam tahap belajar dan bisa dikatakan pemula dengan iman yang cetek, ada kalanya dalam pelayanan akan ada rasa jenuh, lelah, capek dengan semua tantangan yag ada. Itu pasti ada, secara manusia, kita pasti akan berkata “Tuhan, aku jenuh, aku tidak sanggup Tuhan”

Tapi lagu ini berkata, Jangan lelah..bekerja di ladangnya Tuhan. Hmmm, lantas bagaimana jika kita jenuh, jika kita capek? Aku lngsung teringat kata seorang kakak tingkat di sini namanya Kak Mbot. Ketika dia mengingatkan aku untuk datang Pertemuan Senin Komisi Pelayanan Siswa, aku malah menjawab “Liet ntar deh kak, kalo gw gak capek gw dateng,” karena saat itu memang kuliahku full dari jam 8 sampe jam 5.
Tapi dia malah menanggapi dengan kata2 seperti ini “tenang aja, gk bakal capek, kalo minta kekuatan dari Roh Kudus.” Ngik..ngik..ngik…paaaaakk…saya merasa tertampar. Hahaha kena lagi deh sama nih lagu..
Jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan ROH KUDUS YANG BERI KEKUATAN..yang mengajar dan menopang.

Yah,,bener banget, selama ini aku ngerasa Tuhan aku gak kuat, Tuhan aku gak sanggup. Karena satu, AKU NGANDELIN DIRI SENDIRI. Yeah,,,maklum percaya diri tinggi. Aku melupakan tangan Roh Kudus yang menunggu aku megajaknya bekerja sama. Dan aku tiba-tiba teringat kembali. Roh Kudus akan bekerja benar-benar di hidup kita ketika kita punya hubungan pribadi yang baik dengan Allah.

Teringat kembali kata kak Erti “sisihkan waktu khusus dengan Tuhan, waktu pribadi, hanya kita dengan TUhan, bukan menyisakan. Ingat, menyisihkan, bukan menyisakan.” Ngik..ngik.ngik..Paaaaakkkk..saya merasa tertampar juga ketika kak Erti mengatakan itu denganku. Hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan, akan memperlancar Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. Ia pasti akan mengajar apa saja yang perlu kita lakukan, dan menopang kita ketika kita merasa down dan jenuh. Hmmmmm…aku akan belajar itu.

Kembali lagi ke lirik. “Tiada lelah bekerja bersamaMu Tuhan, yang selalu mencukupkan,,akan segalanya”. Ketika Roh Kudus sudah memberi kekuatan kepada kita. Kita akan merasa tidak lelah. Karena partner kerja kita Tuhan. Tuhan donk partner kita, gimana gak super-duper eksklusif. Dia yg mencukupkan kebutuhan kita smua. Selama kebutuhan itu sesuai dengan apa yang dikehendaki TUHAN. Kalo kata kak Dessy, kakak Kelompok Pembinaan Dasarku, ketika kita berdoa biarkan Tuhan yang mengubah kehendak kita, bukan kita yang mengubah kehendak Tuhan. Percaya, Tuhan yang tahu kebutuhan kita, ia yang akan mencukupkan segalanya. (cie…k dessy)

Lanjut ke reffrain lagu ini. Kalo menurutku arti dalam reffrain lagu ini pasti sangat relative tiap orang. Yeah..sesuai sudut pandang masing-masing kita lah…tapi ini menurut persepsi ku..

Ratakan tanah bergelombang..hmm kalo menurutku ratakan tanah ada sejarahnya, kenapa harus diratakan..? tanah yang tertanam akar pohon yang besar dan dalam, ketika pohon itu dicabut, pasti akan bergelombang dan tidak rata. Aku menganalogikan akar pohon ini adalah akar pahit yang tertanam di hati kita. Ketika kita memutuskan untuk melayani, kita harus ada persiapan hati. Kita harus mencabut semua rasa tidak damai yang bisa mengganggu pelayanan. Namun, tidak semua itu mencabut akar pahit, pasti ada bekasnya. Tanah yang bergelombang itulah bekasnya. Lagu ini mengatakan RATAKAN. Pulihkan hati kita yang luka karena akar pahit. Lantas kalo kita gak kuat? Ah kembali ke bait awal, minta bantuan Roh Kudus.

Hmmm..lalu bagaimana dengan timbunlah tanah yang berlubang. Logis gak, kita bagun rumah, tapi di bawah pondasi ada tanah bolong. Yah robohlah rumahnya. Kalo menurut aku, lobang itu aku analogikan kelemahan-kelemahan dan dosa-dosa kita. Biarkan dosa-dosa itu dipendam, datang kepada Tuhan dengan segala kelemahan kita maka ia akan memberikan “tanah” untuk menimbun semua dosa kita, dan menguatkan kelemahan-kelemahan yang ada pada kita. Hmmmmm….itu persepsiku..

Hingga akar pahit sudah dicabut, minta ampun sama TUHAN, minta kekuatan sama Tuhan, percayakan hidup kita pada Tuhan, ia yang akan mencukupi segalanya. Dijadikan pondasi iman. Dan siap di bangun menjadi pelayanan. Kembali mengingat kata kak Dessy, justru karena HPDT (hubungan Pribadi dengan Tuhan) yang baik, akan berbuah pelayanan. Pondasi HPDT bangunan pelayanan. Dengan meminta bantuan dari Roh Kudus, kita tidak akan lelah.

Mungkin tidak harus dalam pelayanan. Dalam kuliah saja, inget kata kakak asistensiku Kak Jesmon dan Bang Doly lagi, dalam hal apapun itu, dalam hal kuliah, ujian, pekerjaan, tetap dilakukan dengan tujuan untuk memuliakan nama Tuhan. Karena tujuan kita hidup ini adalah untuk Tuhan.
Intinya, di sini, aku masih banyak belajar. Belajar tentang HPDT yang baik. Mungkin aku bisa belajar dari situ. Komitmen untuk selalu mengikuti perintah Tuhan.

Yahh..bagiku yang masih sangat cetek ini dan sangat takut dengan kata komitmen yang kongkret, itu lumayan sulit. Aku juga sangat nakal, sering jatuh dalam dosa, ceroboh (semua teman-temanku tanpa membaca peryataanku ini sudah mendukung terlebih dahulu kenyataan diriku yang itu) serta seringkali khilaf. Tapi kembali seperti kata lagu jangan lelah, aku harus ingat minta kekuatan Roh Kudus. Segala sumbernya dari Tuhan.

Hmmm..bagaimana ada yang mau mengajariku atau mengingatkanku. Karena jujur, aku sangat membutuhkan itu. Ayo kita sama-sama menguatkan.

Jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan, kalo udah panen kan lumayan tuh..hehehehe (mentang-mentang mahasiswa pertanian..hidup pertanian..hidup perladangan hehhe)

Akhirnya note ini selese juga, tinggal nuggu di posting. Padahal, awalnya aku merasa gak pantas buat nulis note ini. Hmm..tapi aku yakin Tuhan menyuruhku berbagi, berbagi pemikiran yang sudah dia berikan kepadaku lewat lagu ini hingga aku menuangkannya pada note ini (pantesan dari tadi gak bisa tidur-tidur, ternyata disuruh nulis dulu sama Tuhan,,hehhe terimakasih banyak Tuhan, aku bisa berbagi, padahal aku masih sangat pemula dan cetek). Dan aku mencoba untuk belajar. Semoga kita semua diberkati. SEMANGAT! JC bless us!!

mungkin teman2 dan kakak2 semua ingin menambahkan atau mengoreksi sebagai tambahan pelajaranku..aku tunggu..

1 Korintus 15:58
Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia

1 komentar :

  1. waduh ada nama saia,ikut kebawa....
    untuk semua hal, jangan merasa lelah.
    belajar adalah pelayanan, main pun pelayanan. semua yang kita lakukan adalah pelayanan.
    jangan mengeluh akan semuanya,,,tapi tetep kamu tanam lagu itu di hatimua,,,bukan keluhan, tapi semgat untuk terus maja dalam pelayanan

    BalasHapus

Mengenai Saya

Foto saya
Seorang ambievert -- Bercita-cita dapat mengunjungi 35 Provinsi di Indonesia --Belajar menjadi environmentalist tapi masih sulit untuk hemat energi (namanya juga tahap belajar) -- Sarjana Ekonomi namun tidak begitu paham khatam ekonomi -- penggila senja dan pengagum langit biru -- sangat menyukai perjalanan darat -- tak pernah berhenti kagum atas karya Pencipta alam yang ada di bumi -- Environmental Science, University of Indonesia 2014 (Master degree) -- Resource and Environmental Economics, Bogor Agricultural University 2009-2013 (Bachelor Degree) -- SMAN 5 Bengkulu -- Christian -- I just wanna be a good Indonesian

Popular Posts